Dampak Pemakaian CDI Racing

-
Secara teori, dampak pemakaian DCI racing sudah pasti hemat bensin, sebab timing pengapian diseting sesuai kemauan mesin. Pembakaran bisa tuntas dan menghasilkan tenaga yang maksimal, tidak perlu pelintir gas sampai mentok, power sudah keluar.


Menurut para pakar, itu berdasarkan hasil pengujian menggunakan mesin dynotest dan dicoba pada motor Honda Karisma 125 standar. Kondisi standar pada 7.000 rpm tenaga yang keluar hanya 8,50 dk. Setelah dipasang CDI racing meningkat jadi 8,67 dk. Hasil uji masuk akal, sebab CDI standar Karisma punya limiter, pada putaran 9.000 rpm limiter bekerja. Timing pengapian asalnya 35 derajat diturunkan menjadi 27 derajat sebelum TMA (titik mati atas). Seperti mesin dipaksa bekerja pelan, akibatnya pengendara pelintir gas penuh namun campuran bensin dan udara yang masuk silinder tidak terbakar tuntas, akibatnya timbul gejala mbrebet dan tenagapun ngedrop, dan bensin terbuang percuma.


Lebih repot lagi, Karisma dilengkapi throttle switch system di karburatornya dan akan bekerja pada 8.000 rpm. Tenaga mesin makin ngedrop. Beda kalau mengaplikasi CDI racing biasanya dimatikan dan tenaga mesin grafiknya naik terus.

Selain di Karisma bebek-bebek lain juga sudah dipasangi limiter, seperti Suzuki Smash, Shogun 125, Yamaha Jupiter-Z dan banyak lagi, rata-rata limiternya akan bekerja dari 8.000 rpm atau lebih.

Memang sih pada putaran bawah konsumsi bensin antara CDI standar dan racing akan sama, jika gasingan mesin sudah lewat dari 8.000 rpm akan beda pemakaian bahan bakarnya. CDI berlimiter lebih boros lantaran bikin mesin mberebet.

Popular posts from this blog

Tips Naik Stroke Pada Honda Supra

-
Image
Cara menaikan kapasitas silinder Honda Grand, Supra atau mesin generasi type C100 bukan cuma dengan bore up saja, trik naik stroke atau tambah langkah piston bisa ditempuh lewat cara menggeser lubang kruk as (big end) pakai mesin bubut, atau bisa juga pasang stang seher big end offset. Sayang tidak banyak volume silinder yang bisa didapat maklum lingkar kruk as Supra relatif kecil. Belum lagi resiko balans kruk as berubah akibatnya mesin jadi bergetar tinggi. Jangan ragu lagi saya akan menshare dua tehnik berbeda tetapi punya cara yang sama yaitu mengaplikasi kruk as dari motor lain yang bisa masuk ke crankcase Supra atau Grand. Cara naik stroke honda supra: Pakai kruk as motor cina/mocin, tips comot kruk as mona ini, alasannya kan mesin mona mirip grand tapi ini yang versi 110 cc, tapi disarankan pakai blok selinder dan rantai keteng Legenda atau Supra Fit yang lebih tinggi tujuannya supaya tidak pasang paking aluminium tebal pengganjal di crankcase atau dipantat blok sili
Read more

Saling Tukar Rantai Keteng

-
Image
Bukan cuma rantai roda yang dihalalkan saling tukar, rantai keteng juga boleh asalkan ukurannya sama. Di Jawa Timur rantai keteng biasa disebut kamrad. Nah, sesuai namanya yang macam-macam, makanya sekali lagi boleh saling tukar. Ini kesempatan mekanik daerah yang sering alami kesulitan cari rantai keteng, mencari rantai keteng pada tipe motor tertentu. Sebagai contoh di daerah saya kebetulan kalo agak sore susah cari toko onderdil yang masih buka buat membeli rantai keteng tersebut buat mengganti punya saudara kebetulan motornya Yamaha vega 2003, saya punya rantai keteng buat Honda Grand, saya coba-coba pakai rantai keteng Honda Grand, kebetulan panjangnya sama. Menurut saya asal panjang sama bisa saling tukar. Seperti Yamaha Crypton, Vega dan Juviter (bukan z), kode rantai keteng 25-84. Artinya, angka pertama yaitu 2, menyatakan jarak antar pin rantai = 6,35mm. Kemudian angka 5 berarti jarakantar kedua pelat dalam rantai, ukurannya 3,18mm. Sedang angka terakhir 84 menyatakan bany
Read more

Memililh Posisi Cakram Kiri Atau Kanan

-
Image
Posisi cakram depan motor standar kebanyakan ada di sebelah kanan, tapi ada juga yang disebelah kiri seperti Suzuki RG-R, Thunder 250, Thunder 125, serta honda vario. Sebagai acuan dalam modifikasi, bagus mana posisi cakram dikanan atau dikiri ya ? Menurut yang saya ketahui, secara umum posisi cakram tidak punya efek teknis pada part atau komponen lain. Secara desain, pabrikan hannya pertimbangkan estetika dan balance-nya. Misalnya, karena penggerak rantai ada di kiri, cakram ada di kanan. Lain cerita pada sok depan model upside-down di motor cc kecil. Seperti pada Aprilia RS125, per sokbreker hanya ada satu, sok sebelahnya hanya sebagai rebound. Makanya posisi cakram di sokbreker yang ada per-nya.
Read more